23/11/11

Mengapa kita BERMIMPI

Setiap orang sudah pasti pernah bermimpi saat tidur. Entah itu mimpi yang indah atau pun buruk. Ada juga sejumlah mimpi yang membingungkan, di mana kita tidak tahu-menahu peristiwa yang terjadi dan orang-orang yang terlibat di dalam mimpi itu. Lebih aneh lagi, ada sejumlah mimpi yang begitu nyata yang kemudian benar-benar terjadi, karena itu, banyak orang yang percaya dengan mimpi, bahkan sengaja mencari “orang pintar” untuk mengartikan makna mimpi yang dialaminya. Penasaran ?
Mimpi adalah pengalaman bawah sadar yang melibatkan penglihatan, pendengaran, pikiran, perasaan, atau indra lainnya dalam tidur, terutama saat tidur yang disertai gerakan mata yang cepat (rapid eye movement/REM sleep).
Kejadian dalam mimpi biasanya mustahil terjadi dalam dunia nyata, dan di luar kuasa pemimpi. Pengecualiannya adalah dalam mimpi yang disebut lucid dreaming. Dalam mimpi demikian, pemimpi menyadari bahwa dia sedang bermimpi saat mimpi tersebut masih berlangsung, dan kadang-kadang mampu mengubah lingkungan dalam mimpinya serta mengendalikan beberapa aspek dalam mimpi tersebut.
 Pemimpi juga dapat merasakan emosi ketika bermimpi, misalnya emosi takut dalam mimpi buruk. Ilmu yang mempelajari mimpi disebut oneirologi.Mari kita mulai dengan mengatakan apa yang bukan menyebabkan kita bermimpi. Mimpi-mimpi kita tidak berasal dari "dunia lain". Mimpi-mimpi itu bukanlah pesan-pesan dari suatu sumber di luar diri kita. Mimpi-mimpi itu bukanlah penglihatan tentang masa depan, bukan pula ramalan. Semua mimpi kita ada hubungannya dengan emosi-emosi, ketakutan-ketakutan, kerinduan-kerinduan, kebutuhan-kebutuhan dan kenangan-kenangan kita.
 Tetapi suatu yang ada di "luar" dapat mempengaruhi apa yang kita impikan. Jika seseorang merasa lapar, atau lelah, atau dingin, mimpi-mimpinya dapat mencakup perasaan ini. Jika selimut kamu terjatuh dari tempat tidur, mungkin kamu akan bermimpi sedang berada di dalam gumpalan es. Bahan impian yang kamu alami nanti malam kemungkinan berasal dari pengalaman-pengalaman yang akan kamu alami hari ini. Jadi "isi" mimpi kamu berasal dari sesuatu yang mempengaruhi kamu sementara kamu sedang tidur (kamu merasa kedinginan, suara gaduh, perasaan tidak nyaman, dan sebagainya) dan mimpi itu juga dapat menggunakan pengalaman-pengalaman lampau kamu dan dorongan-dorongan dan minat-minat yang kamu miliki sekarang.
Inilah sebabnya mengapa anak-anak yang masih sangat kecil mungkin bermimpi tentang tukang sihir dan peri, anak-anak yang lebih besar bermimpi tentang ujian-ujian di sekolah, orang-orang yang lapar bermimpi tentang makanan, prajurit-prajurit yang rindu kampung halaman bermimpi tentang keluarga mereka, dan para narapidana bermimpi tentang kebebasan. Untuk menunjukkan kepada kamu bagaimana sesuatu terjadi sementara kamu tidur dan keinginan-keinginan atau kebutuhan-kebutuhan kamu semuanya dapat bergabung dalam mimpi, ini ada cerita eksperimen.
Seseorang tidur dan punggung tangannya digosokkan dengan sepotong kapas pembalut. Ia bermimpi bahwa ia berada di sebuah rumah sakit dan kekasihnya menjenguknya, dan duduk di atas tempat tidur dan mengusap tangannya! Ada orang-orang yang dijuluki ahli psikoanalisis yang telah melakukan studi khusus tentang mengapa kita bermimpi dan apa arti mimpi itu.
Penafsiran mereka tentang mimpi-mimpi tidak diterima oleh semua orang, tetapi penafsiran itu menawarkan suatu pendekatan yang menarik untuk masalah itu. Mereka berpendapat bahwa mimpi-mimpi adalah ungkapan-ungkapan dari keinginan-keinginan yang tidak terpenuhi, hasrat-hasrat yang gagal. Dengan perkataan lain, mimpi adalah suatu cara untuk memenuhi keinginan kamu. Selama tidur, menurut teori ini, kekangan-kekangan dalam diri kita juga tidur.
Kita dapat mengungkapan atau merasakan apa yang sebenarnya kita inginkan. Jadi, kita melakukannya dalam mimpi dan dengan demikian memberikan jalan keluar untuk keinginan-keinginan kita, dan keinginan-keinginan itu dapat saja merupakan keinginan-keinginan yang bahkan tidak kita ketahui.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar