17/03/12

Beratnya Perjuangan Menjadi Idola K-Pop


1. Latihan Melelahkan Selama Bertahun-tahun…
Kata ‘idola’ awalnya memiliki arti obyek pemujaan yang tak berjiwa, tapi arti kata itu kemudian berevolusi yang merujuk pada selebritis modern. Di blantika musik Kpop, grup idola adalah band-band yang terdiri dari remaja cowok atau cewek muda. Dalam beberapa tahun belakangan ini, kehadiran mereka mendominasi industri musik Kpop yang mendunia. Tapi seorang bintang itu tidak seketika ada dalam waktu sehari. Demi menjadi personel salah satu girlband atau boyband, seorang remaja muda, bahkan yang masih kanak-kanak harus menjalani training melelahkan selama bertahun-tahun, itupun tanpa jaminan sukses pada akhirnya. Bukan seperti di Indonesia, cewek cantik di jalanan dalam waktu sehari aja bisa langsung jadi artis.
Wonder Girls, salah satu girlband Korea pertama yang berhasil menembus tangga lagu Billboard Hot 100 singles di AS, sayangnya mereka harus kehilangan seorang personel ketika Sun Mi memutuskan meninggalkan band untuk fokus pada studi. Gadis berusia 19 tahun itu memutuskan untuk keluar dari grup ketika mereka akan melakukan tur konser di AS. T.T Huhuhu… Seperti yang dirilis JYP Entertainment, agensi Wonder Girls. Sun Mi berkata…
“Merupakan sebuah pengalaman yang menyenangkan dan berharga bagiku menjadi bagian dari tur konser 50 kota di AS dan tampil di atas panggung, tapi saya kemudian bertanya, apa saya bisa melanjutkan hidup seperti ini?”
Keputusan Sun Mi ini tidak hanya mengejutkan banyak fans Wonder Girls, tapi juga memicu kontroversi mengenai tekanan yang diderita para idola tersebut baik yang masih menjadi seorang debutan demi impiannya menjadi bintang idola ataupun yang sudah, untuk menjalani suatu jadwal yang dikatakan oleh beberapa orang terlalu keras untuk dijalani seorang remaja.
Boyband papan atas Asia “Super Junior” misalnya yang memiliki member 13 orang, para membernya ini terpilih dari berbagai audisi dan setelah itu menjalani training bersama calon bintang yang lainnya di SM Entertainment. Untuk member super junior sendiri ada yang training selama 7 tahun, 5 tahun, hingga 3 tahunan.
Agensi hiburan di Korea melakukan pencarian untuk menciptakan para idola lagi yang juga dimanajemen oleh mereka. Agensi-agensi tersebut menuntut para murid trainingnya menjalani program latihan yang tersusun dengan baik. Para murid berbakat baik di bidang musik atau akting mendaftar di sebuah agensi, menjalani pelatihan selama 4 sampai 5 tahun sebelum debut jika mereka lolos kasting dan diterima. Selama menjalani proses tersebut, agensi mengharuskan si calon bintang untuk hidup dalam sebuah asrama bersama sesama peserta latihan, melakukan diet yang ketat dengan pemeriksaan berat yang dilakukan secara reguler dan berlatih setidaknya 10 jam lebih dalam sehari. Wow…

2. Jaminan Debut Tidak Pasti…
Para murid training itu tidak tahu berapa lama lagi waktu yang dibutuhkan untuk bisa memulai debut mereka, dan jika hari itu tiba, maka sebuah kehidupan baru menguras tenaga akan mereka lalui setelah masa training selesai. Salah satu contohnya adalah Beast, Park, manajer Beast di Cube Entertainment, menjelaskan,
”Saat mendaftar sebagai murid training dengan perusahaan kami, maka murid membuat suatu kesepakatan bahwa mereka harus menuruti sejumlah aturan yang disertai sebuah pernyataan bahwa kami tak bisa menjamin kapan mereka akan debut sebagai seorang penyanyi sesungguhnya.Tak seorangpun tahu berapa lama waktu yang dibutuhkan seseorang untuk mengakhiri masa latihannya, hal itu sebenarnya tergantung dari mereka sendiri,”
Kim Eun Ah, humas SM Entertainment berkata,
“Di antara personel Girl’s Generation, ada Sooyoung, Hyoyeon dan Jessica merupakan murid training SM Entertaienment selama 7 tahun. Mereka bertiga bergabung dengan kami saat usianya masih 11 tahun,”
G-Dragon Big Bang (YG Entertainment), Sun Ye Wonder Girls (JYP Entertainment) dan Jo Kown 2AM (JYP Entertainment) menghabiskan banyak waktu sebagai seorang murid training di agensi mereka masing-masing sebelum melakukan debut. Park dari Cube Entertainment juga mendiskusikan sistem spesial perusahaannya yang dijulukinya sebagai “memisahkan butir-butir gandum dari sekam.” Mereka berkata…
“Kami memiliki sebuah sesi evaluasi di setiap akhir bulan yang dihadiri para petinggi perusahaan, murid training serta orang tua mereka. Para murid training diharapkan memperlihatkan mampu berkembang pesat dalam sebulan. Jika seorang murid training dianggap bersinar pada sesi tersebut, dia memenangkan kesempatan melakukan debut lebih awal dari yang lain,” Menurut seorang personel Beast, “Saat kami masih menjalani training, kami masuk ke ruang latihan pukul 10 pagi dan meninggalkan ruangan itu pada pukul 10 malam. Rasanya seperti pergi ke sekolah tiap hari.”
Para personel Beast yang mulai debut Oktober tahun lalu, usianya berkisar antara 19 sampai 21 tahun, dan mereka menghabiskan masa training selama 5 sampai 6 tahun sebelum resmi debut. Tidak semua murid training di Cube Entertainment berhasil dalam debutnya. Salah satu personel, Jang Hyun Seung yang awalnya dipersiapkan bergabung dengan Big Bang, memilih mundur dari YG Entertainment, setelah tereliminasi dari reality show berjudul Real Docu Big Bang di MTV Korea yang digunakan untuk menyeleksi para personel final.

3. Kontrak Eksklusif
Salah satu skandal paling terkenal adalah perseteruan personel TVXQ, salah satu grup idola terpopuler Korea yang terkenal di seluruh Asia, dengan agensi manajemen mereka, pada Juli tahun lalu. Tiga dari 5 personel TVXQ yaitu Xiah Junsu, Micky Yoochun dan Hero Jaejoong, menuntut SM Entertainment dan mengklaim kontrak eksklusif selama 13 tahun yang dijalani mereka sama seperti kesepakatan seumur hidup dan dinilai tidak fair. Grup tersebut hampir bubar karena 2 personel lainnya memilih untuk tetap berada di pihak agensi, dan hingga kini masalah tersebut masih mencapai final.

4. Harus Bermental Baja Dan Tak Mudah Putus Asa
Di lain pihak, beberapa personel grup melihat keunggulan dari latihan yang mereka jalani. Betapa pun kerasnya latihan yang mereka jalani, para anggota Beast mengatakan hal itu sah-sah saja bagi karena mereka berkeinginan kuat menjadi penyanyi. Apa yang membuat masa-masa itu menjadi sulit adalah tekanan psikologis serta masa muda yang terenggut, bukan dari latihan intensif itu sendiri. Personel Beast, Yon Jun Hyung (21) menganggap hidup menjadi murid training sebagai ‘sebuah adiktif yang menyakitkan.’ Jun Hyung berkata…
“Kamu tak bisa keluar karena kamu begitu mencintai dan adiktif dengannya, kamu sadar tak ada jalan untuk kembali begitu melewati garis. Biayanya terlalu tinggi (jika kamu menyerah di tengah jalan) karena disana akan ada banyak sekali hal yang kamu tinggalkan untuk melakukan ini (menjalani training). Contohnya, kehidupan sekolahmu yang normal dan waktu berkualitas yang bisa dihabiskan dengan keluarga serta teman-teman yang kamu cintai.”
Jun Hyung mengakhiri penjelasannya dengan sebuah peringatan.
“Saya menyarankan siapa pun yang berencana melakukan hal ini untuk mempertimbangkan apakah mereka benar-benar menginginkannya karena jika kamu tidak serius, akan sulit bagimu untuk bertahan sebagai seorang mrid training.”
Salah satu rekannya di Beast, Lee Gi Kwang menambahkan,
”Saya melihat beberapa teman yang memasuki dunia ini, tergiur oleh kemewahan dan kegembiraan yang dinikmati para selebritis tanpa benar-benar mengetahui akan seperti apa hidup mereka nanti, dan akhirnya berlalu dengan sakit hati. Saat melihat teman-teman training debut lebih dulu dari kita, hal itu juga bisa membuat sakit hati. Jadi kita harus memiliki mental kuat ketika memasuki dunia ini,”
Jika waktu debut profesional yang lama dinanti-nantikan itu tiba, memang akan membawa kebanggaan prestasi yang dicapai seseorang, lebih banyak uang dan jika beruntung, fans yang selalu mendukung. Namun itu tidak berarti akhir dari jadwal padat yang ditentukan pihak agensi atau kompetisi ketat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar